Definisi
Zakat secara bahasa adalah mashdar dari zaka syai`un apabila
sesuatu itu tumbuh dan berkembang. Zakat adalah keberkahan, pertumbuhan,
kesucian dan perbaikan.
Zakat secara syar’i adalah bagian yang telah ditetapkan pada harta
tertentu, waktu tertentu, yang diserahkan kepada pihak-pihak tertentu pula.
Menurut Ibnu Qudamah al-Maqdisi, zakat adalah hak wajib dalam
harta. Adapun menurut Dr. Yusuf al-Qardhawi, zakat adalah bagian tertentu dari
harta yang diwajibkan Allah untuk para mustahiq.
Hukum Zakat
Zakat adalah fardhu ‘ain bagi setiap orang yang telah memenuhi syarat-syarat wajib zakat.
Kewajibannya ditetapkan berdasarkan al-Qur’an, as-Sunnah dan ijma’.
Perintah
menunaikan zakat dalam al-Qur’an disebutkan di 33 tempat. Sepuluh tempat di
awal ayat dan 23 tempat disebut dalam rangkaian ayat. Bahkan zakat ini selalu
disandingkan dengan shalat di 82 ayat.
Fadhilah dan Faidah Zakat
1.
Mengeluarkan zakat merupakan salah satu sifat orang-orang yang
berbakti dan penghuni surga sebagaimana dalam surat adz-Dzariyat ayat 15-19.
2.
Mengeluarkan zakat adalah salah satu sifat kaum Muslimin yang
berhak mendapat rahmat Allah sebagaimana dalam surat at-Taubah ayat 71.
3.
Allah akan mengembangkan dan menyuburkan harta zakat bagi orang
yang mengelurkannya sebagaimana dalam surat al-Baqarah ayat 276.
4.
Allah akan menaungi orang yang mengeluarkan zakat dari panasnya
hari kiamat.
5.
Zakat membersihkan harta dan mengembangkannya serta membuka
pintu-pintu rizki bagi pelakunya.
6.
Zakat adalah sebab turunnya berbagai kebaikan dan menolak zakat
adalah sebab terhalangnya berbagai kebaikan.
7.
Zakat menghapuskan dosa dan kesalahan.
8.
Zakat adalah bukti kebenaran Iman pelakunya.
9.
Zakat membersihkan akhlak orang yang mengeluarkannya dan
melapangkan dadanya.
10. Zakat akan menjaga
harta dan melindunginya dari perhatian orang-orang fakir dan jamahan tangan
orang-orang yang jahat.
11. Zakat dapat
membantu orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan.
12. Zakat adalah
partisipasi seorang Muslim dalam menunaikan kewajiban sosialnya guna menopang
negara Islam.
13. Zakat adalah
bentuk ungkapan syukur akan nikmat harta.
Hukum Menolak Membayar Zakat dan Hukuman Bagi Pelakunya
Hukuman
menolak membayar zakat :
1.
Para ulama bersepakat, barangsiapa yang mengingkari kewajiban zakat
maka ia kafir berdasarkan ijma’. Karena ia mendustakan al-Qur’an dan as-Sunnah.
2.
Barangsiapa yang mengakui kewajibannya tetapi menolak untuk
membayarnya menurut jumhur ulama berpendapat maka ia telah melakukan salah satu
dosa besar dan mendapatkan ancaman yang sangat keras berupa azab yang sangat
pedih di hari kiamat. Tetapi tidak sampai keluar dari agama selama masih
mengakui akan kewajibannya.
Hukuman
bagi pelakunya memiliki dua sifat, yaitu :
1.
Hukuman yang bersifat qadariyah ialah Allah menimpakan
bencana kepada setiap orang yang bakhil untuk mengeluarkan hak Allah dan kaum
fakir pada hartanya dengan kelaparan dan kekeringan.
2.
Hukuman yang bersifat syar’iyah antara lain ;
a.
Apabila orang menolak membayar zakat itu dalam genggaman penguasa,
maka zakat ditarik secara paksa.
b.
Apabila orang yang menolak membayar zakat ini diluar genggaman
penguasa, maka penguasa boleh memeranginya karena para sahabat memerangi
orang-orang yang menolak membayar zakat.
c.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiaallahu ‘anhu, Nabi Shalallahu
‘alaihi wa salam bersabda : “Barangsiapa yang diberi harta oleh Allah,
lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya dijelmakan kepadanya pada hari
kiamat berupa seekor ular bertanduk berbisa dua yang akan dikalungkannya pada
hari kiamat. Kemudian ia mengangahkan mulutnya seraya berkata,’Aku hartamu, aku
simpananmu.” Kemudian beliau membaca surat al-Imran ayat 180.
(Bukhari:1403).
Syarat-syarat Wajibnya Zakat
1.
Merdeka. Tidak wajib zakat pada budak.
2.
Islam. Tidak ada kewajiban zakat atas orang kafir berdasarkan
ijma’.
3.
Kepemilikan penuh dalam harta.
4.
Telah mencapai nishab dan haul.
5.
Hewan ternak yang dilepas di padang rumput.
Wajib Mengeluarkan Zakat Pada 5 Hal :
1.
Hewan ternak (Unta, sapi dan kambing)
2.
Emas dan perak
3.
Tanaman (makanan pokok)
4.
Buah-buahan
5.
Barang dagangan dalam jumlah besar.
Referensi :
Ibnu Sayyid Salim, Abu Malik Kamal. Shahih Fiqh Sunnah.Mesir
: Maktabah At-Taufikiyyah. Jilid 2.
Uqaily, Ali Mahmud. Praktis &
Mudah Menghitung Zakat. Solo : Aqwam.
Ibnu Qasim al-Ghazi, Syaikh Muhammad. Fathu al-Qarib al-Mujib.
Jakarta : Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.
EmoticonEmoticon