Al Qur'an adalah sumber hukum dan
ilmu pengetahuan yang tak pernah kering untuk ditimba, penuh dengan pelajaran,
di dalamnya terdapat hikmah dan teladan. Salah satu isi pokok dari Al Qur'an
adalah kisah perjalanan kehidupan para Nabi dan Rasul serta orang-orang shalih
dari umat-umat sebelum Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Salam. Hikmah
diceritakannya sirah manusia-manusia pilihan itu tidak lain karena besarnya
manfaat dari keteladanan iman, sifat dan akhlaq mereka.
Berikut adalah nasehat berharga dari manusia pilihan Allah yang
namanya diabadikan di dalam al-Qur’an surat “LUQMAN” :
1.
Tidak menyekutukan Allah.
Sebesar-besar kedzaliman dan
kemungkaran adalah menyekutukan Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
(Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".(Q.S.
Luqman:13)
Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, kecuali ia
bertobat dan meninggalkan perbuatannya. Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang
berhak untuk disembah (Allahu mustahiqqul 'ibaadah). Dia lah yang berhaq di
mintai pertolongan. Hanya kepada-Nyalah segala urusan diserahkan, takut
(khouf), berharap (raja') hanya layak ditujukan kepada Allah Ta’ala, bukan
kepada yang lainnya.
2.
Berbuat baik kepada kedua orang tua.
Firman Allah SWT.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."( QS.Luqman: 14)
Di dalam riwayat Bukhari, Rasulullah pernah ditanya oleh
seorang sahabat:
"Amalan apakah yang dicintai oleh Allah ? Beliau
menjawab: Shalat pada waktunya, ia bertanya lagi: Kemudian Apa ?, Beliau
menjawab: berbuat baik kepada orang tua, .Ia bertanya lagi: kemudian apa?,
Beliau menjawab: Jihad di jalan Allah" (shahih Bukhari V/2227, hadits No.5625)
3.
Ketaatan kepada kedua orang tua harus
dilandasi oleh ketaatan kepada Allah
Karena tidak boleh taat kepada
keduanya dalam rangka berbuat maksiat kepada Allah, lebih-lebih menyekutukan
Allah ( syirik ). Allah berfirman :
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik"(QS. Luqman: 14).
4.
Mengikuti jalan orang-orang yang
kembali kepada Allah SWT
Firman Allah SWT :
“Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian
hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS.
Luqman: 15)
Disini Luqman memberikan sebuah nasehat kepada anaknya agar
ia mengikuti jejak orang-orang yang kembali kepada Allah SWT yaitu para Nabi
dan Rasul serta orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, yang selalu
bertaubat kepada Allah SWT, yang telah diberi Allah SWT hidayah, yaitu tetap
dalam agama yang hanif yakni Islam.
5.
Allah akan membalas semua perbuatan
manusia.
Firman Allah swt :
“(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit
atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman :16)
"Maka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)
nya pula". (QS.
Al Zalzalah: 7-8).
6.
Menegakkan sholat.
Shalat adalah tiang agama, sehingga
ia tidak akan tegak tanpa shalat. Maka sebagai seorang yang beriman kita
diwajibkan menegakkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Luqman ayat
17 yang berbunyi :
"Hai anakku, dirikanlah shalat …"
Shalat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan
mungkar, sebagaimana firman Allah SWT.
…"Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar." (QS. Al 'Ankabuut: 45)
7.
Amar Ma'ruf nahi Munkar.
Ada dua komponen penting dalam Islam
yang memberikan sebuah dorongan yang kuat kepada setiap muslim untuk
mendakwahkan agama yang dianutnya, yaitu Amar ma'ruf nahi mungkar
(memerintahkan berbuat kebajikan dan mencegah yang mungkar). Perintah untuk
beramar ma'ruf nahi mungkar sangat banyak di dalam Al Qur'an seperti :
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". (QS. Ali Imran:104).
8.
Bersabar terhadap apa yang menimpa
kita.
segala cobaan yang menimpa seorang muslim itu
adalah merupakan sesuatu yang mesti terjadi karena itulah bentuk ujian
(ikhtibar) dari Allah SWT, apakah ia sabar atau tidak ?, firman Allah SWT.
"Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah)."(QS. Luqman:17)
9.
Tidak Menyombongkan diri
Sifat takabur atau merasa besar dihadapan manusia adalah
sifat yang dibenci oleh Allah SWT.
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri."
10. Bersikap
pertengahan dalam segala hal dan berakhlaq yang baik
Islam tidak menghendaki sikap Ghuluw
(berlebih-lebihan) juga tidak menginginkan untuk bersikap tahawun (meremehkan)
dalam segala hal termasuk juga dalam perkara-perkara yang menurut penilaian
sebagian orang dianggap kecil seperti sikap berjalan, berbicara dsb. Allah SWT
mengatur itu semua sebagaimana firmanNya:
"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."
Manusia akan mempunyai nilai jika
menampakkan akhlaq yang baik, karena tujun diutusnya Rasulullah SAW selain
untuk menyeru kepada Allah ( Ad-dakwah ilallah) adalah untuk menyempurnakan
Akhlaq dan budi pekerti.
EmoticonEmoticon